Minggu
Jatuh Cinta kemudian Bangunlah Cinta itu
15.31
|
Mengapa orang
menikah ?
Karena mereka
jatuh cinta.
Mengapa rumah tangganya kemudian bahagia ?
Apakah karena
jatuh cinta ?
Bukan...
Tapi karena mereka terus bangun cinta. Jatuh cinta itu gampang, 10 menit juga bisa. Tapi bangun cinta itu susah sekali, perlu waktu seumur hidup...
Mengapa jatuh
cinta gampang ?
Karena saat itu
kita buta, bisu dan tuli terhadap keburukan pasangan kita.
Tapi saat memasuki pernikahan, tak ada yang bisa ditutupi lagi. Dengan interaksi 24 jam per hari 7 hari dalam seminggu, semua belang tersingkap...
Tapi saat memasuki pernikahan, tak ada yang bisa ditutupi lagi. Dengan interaksi 24 jam per hari 7 hari dalam seminggu, semua belang tersingkap...
Di sini letak perbedaan jatuh cinta dan bangun cinta. Jatuh cinta dalam keadaan menyukai.
Namun bangun
cinta diperlukan dalam keadaan jengkel. Dalam keadaan jengkel, cinta bukan lagi
berwujud pelukan, melainkan berbentuk itikad baik memahami konflik dan
bersama-sama mencari solusi yang dapat diterima semua pihak. Cinta yang dewasa
tak menyimpan uneg-uneg, walau ada beberapa hal peka untuk bisa diungkapkan
seperti masalah keuangan, orang tua dan keluarga atau masalah sex.. Namun
sepeka apapun masalah itu perlu dibicarakan agar kejengkelan tak berlarut.
Syarat untuk
keberhasilan pembicaraan adalah kita bisa saling memperhitungkan perasaan. Jika
suami istri saling memperhatikan perasaan sendiri, mereka akan saling melukai.
Jika dibiarkan berlarut, mereka bisa saling memusuhi dan rumah tangga sudah
berubah bukan surga lagi tapi neraka.
Apakah kondisi
ini bisa diperbaiki ?
Tentu saja bisa,
saat masing-masing mengingat KOMITMEN awal mereka dulu apakah dulu ingin
mencari teman hidup atau musuh hidup. Kalau memang mencari teman hidup kenapa
sekarang malah bermusuhan ??
Mencari teman
hidup memang dimulai dengan jatuh cinta. Tetapi sesudahnya, porsi terbesar
adalah membangun cinta. Berarti mendewasakan cinta sehingga kedua pihak bisa
saling mengoreksi, berunding, menghargai, tenggang rasa, menopang, setia,
mendengarkan, memahami, mengalah dan bertanggung jawab.
Mau punya teman hidup ?
Jatuh cintalah...
Tetapi sesudah itu.. bangunlah cinta...Jagalah KOMITMEN awal.
1.
KETIKA AKAN MENIKAH
Janganlah mencari istri, tapi carilah ibu bagi anak-anak kita. Janganlah
mencari suami, tapi carilah ayah bagi anak-anak kita.
2.
KETIKA MELAMAR
Anda bukan sedang meminta kepada orang tua si gadis, tapi meminta kepada
TUHAN melalui wali si gadis.
3.
KETIKA MENIKAH
Anda berdua bukan menikah di hadapan negara, tetapi menikah di hadapan
TUHAN.
4.
KETIKA MENEMPUH HIDUP BERKELUARGA
Sadarilah bahwa jalan yang akan dilalui tidak melalui jalan bertabur
bunga, tetapi juga semak belukar yang penuh onak & duri.
5.
KETIKA BIDUK RUMAH TANGGA OLENG
Jangan saling berlepas tangan, tapi sebaliknya justru semakin erat
berpegang tangan.
6.
KETIKA TELAH MEMILIKI ANAK
Jangan bagi cinta anda kepada suami/istri dan anak Anda, tetapi cintailah
istri atau suami Anda 100% & cintai anak-anak Anda masing-masing 100%.
7.
KETIKA ANDA ADALAH SUAMI
Boleh bermanja-manja kepada istri tetapi jangan lupa untuk bangkit secara
bertanggung jawab apabila istri membutuhkan pertolongan Anda.
8.
KETIKA ANDA ADALAH ISTERI
Tetaplah berjalan dengan gemulai & lemah lembut, tetapi selalu
berhasil menyelesaikan semua pekerjaan.
9.
KETIKA MENDIDIK ANAK
Jangan pernah berpikir bahwa orang tua yang baik adalah orang tua yang
tidak pernah marah kepada anak, karena orang tua yang baik adalah orang tua
yang jujur kepada anak.
10. KETIKA
ANAK BERMASALAH
Yakinilah bahwa tidak ada seorang anakpun yang tidak mau bekerjasama
dengan orang tua, yang ada adalah anak yang merasa tidak didengar oleh orang
tuanya.
11. KETIKA
ADA 'PIL'/ Pria Idaman Lain.
Jangan diminum, cukuplah suami sebagai obat.
12. KETIKA
ADA 'WIL'/ Wanita Idaman Lain.
Jangan dituruti, cukuplah istri sebagai pelabuhan hati.
13. KETIKA
MEMILIH POTRET KELUARGA
Pilihlah potret keluarga sekolah yang berada dalam proses pertumbuhan menuju
potret keluarga bahagia.
14. KETIKA
INGIN LANGGENG & HARMONIS
GUNAKANLAH FORMULA 7K : Ketakutan akan Tuhan, Kasih sayang, Kesetiaan,
Komunikasi dialogis, Keterbukaan, Kejujuran, dan Kesabaran
Cincin Pernikahan
Meski kita telah menikah dengan orang yang benar (tepat), tetapi kalau kita memperlakukan orang itu secara keliru, maka kita akhirnya akan mendapatkan orang yang keliru. Kebahagiaan dalam sebuah pernikahan tidak tumbuh dengan sendirinya, melainkan harus diupayakan. Pernikahan bukanlah tanaman bunga mekar harum semerbak yang sudah jadi. Pernikahan adalah lahan kosong yang harus kita garap bersama-sama. Tidak cukup hanya dengan memilih dan menikah dengan orang yang tepat, tetapi jadilah pasangan yang TEPAT, yang memperlakukan pasangan kita dengan TEPAT pula.
Kita juga harus
yakin kalau kita tidak salah memilih pasangan hidup. Kalau TUHAN sudah
mengizinkan pernikahan itu terjadi, maka itu berarti IA mempercayakan tanggung
jawab rumah tangga itu kepada kita dan pasangan kita. Berbuatlah sesuai dengan
apa yang telah engkau janjikan di hadapan TUHAN dan Imam, untuk tetap setia dan
saling mengasihi dalam segala keadaan.
MENIKAH DENGAN ORANG YANG BENAR (ATAU SALAH), ITU TERGANTUNG DARI "CARA" KITA MEMPERLAKUKAN PASANGAN.
MENIKAH DENGAN ORANG YANG BENAR (ATAU SALAH), ITU TERGANTUNG DARI "CARA" KITA MEMPERLAKUKAN PASANGAN.
Manusia cenderung
lebih pintar menilai orang lain daripada memeriksa diri sendiri, Padahal,
ketika satu jari menunjuk kepada orang lain, empat jari yang lain mengarah ke
diri sendiri.
Sumber : www.facebook.com
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
Label
- Cinta (2)
- HSU (8)
- Inspirasi (6)
- Kalimantan Selatan (8)
- Teori (5)
- Trik (13)
- Wanita dan Pria (5)
0 komentar:
Posting Komentar