Senin
Bukan ‘Couple’ Yang Ku Pilih
13.42
|
Jauh di
sana.. Kamu lihat..
Dua
insan bermadu kasih
Dalam
ikatan tiada halalnya
Jauh di
sana.. Kamu lihat..
Mereka
bermesraan
Berbalas
pesanan ringkas mahupun surat
Jauh di
sana.. Kamu lihat..
Mereka
ber ‘abang’ ‘sayang’
Bukan
pada hak mereka
Kecewa dengan Kehidupan Kita dan Bimbang untuk Menempuh Masa Depan
11.05
|
Kita ada perasaan ingin berjaya dan hidup yang lebih baik,
tetapi malangnya kita tidak tahu jalan untuk menuju ke sana. Kita mempunyai
cita – cita yang tinggi tapi pada masa yang sama kita merasakan kecewa dengan
hidup kita, kerana kemiskinan, kebodohan dan rasa malu yang melampau – takut
untuk melangkah.
Kita mempunyai cita – cita lain, tetapi terpaksa belajar atau
bekerja dalam bidang yang langsung tidak kita sukai. Semua ini menyebabkan kita
sering pasrah dengan masa hadapan dan selalu ada masalah – masalah yang sering
menimpa kita.
Sebenarnya salah satu kunci utama kejayaan adalah kemampuan kita
dalam menentukan sasaran hidup yang jelas, malaksanakannya dengan sabar dan
tekun, mencari punca kelemahan dan seterusnya berusaha memperbaiki kelemahan
itu.
Paling
setidak – tidaknya pun, kita harus memastikan kelemahan itu tidak mengganggu
dan menghantui kehidupan kita.
Inilah sebabnya penting untuk kita mulakan segalanya
dengan perancangan yang baik untuk memperbaiki diri kita.
lakukan pelbagai usaha sehingga kita menemui apa yang dirasakan paling baik
dalam hidup kita.
Pengertian Kepemimpinan
09.41
|
1.
Kepemimpinan adalah suatu proses penggunaan
pengaruh positif terhadap orang lain untuk melakukan usaha lebih banyak dalam
sejumlah tugas atau mengubah perilakunya (Kenneth N. Wexley dan Garry A. Yuki,
2003:189).
2.
Menurut Prof. Sukanto Reksohadiprojo (Djatmiko,
2008:47), kepemimpinan ialah proses memanfaatkan kekuasaan untuk mendapatkan
pengaruh pribadi. Usaha mempengaruhi ini merupakan proses merubah sikapdan
prilaku seseorang atau sekelompok orang lain sehingga produktivitas dapat
ditingkatkan.
3.
Kepemimpinan kadangkala diartikan sebagai
pelaksana otoritas dan pembuatan keputusan. Ada juga yang mengartikan sutu
inisiatif untuk bertindak yang menghasilkan suatu pola yang konsisten dalam
rangka mencari jalan pemecahan dari suatu persoalan bersama. Lebih jauh lagi
George R. Terry merumuskan bahwa kepemimpinan itu adalah aktivitas untuk
mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi (Miftah
Thoha, 2007:5).
Pengertian Pemimpin dan Ciri-cirinya
09.27
|
Seorang pemimpinlah yang bertanggung
jawab atas kegagalan suatu pekerjaan, merupakan suatu ungkapan yang mendudukan
posisi pemimpin dalam suatu organisasi pada posisi yang terpenting dan akan
selalu mempertanggung jawabkan kepemimpinannya (Miftah Thoha, 2003:1)
Menurut Siagian (2003:32) dalam buku
filsafat administrasi edisi revisi cetakan ke-18, tugas terpenting dan terutama
dari seorang pemimpin ialah untuk memimpin orang, memimpin pelaksanaan
pekerjaan, dan memanfaatkan sumber-sumber materil secara maksimal.Untuk
melaksanakan tugas itu dengan baik, seorang pemimpin harus memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
Ukuran Efektivitas
09.18
|
Efektivitas juga merupakan pengukuran
dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya
merupakan sebuah pengukuran dimana suatu target telah tercapai sesuai dengan
apa yang telah direncanakan. Adapun ukuran efektivitas untuk suatu organisasi
atau lembaga dapat dilihat dari beberapa kriteria berikut ini :
a. Input
b. Proses
produksi
c. Hasil (output)
d. Produktivitas
(Sedarmayanti, 2009:60).
Pengertian Efektivitas dan Sumbernya
09.08
|
1. Efektivitas
merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapat
dicapai. Pengertian efektivitas ini lebih berorientasi kepada keluaran
sedangkan masalah penggunaan masukan kurang menjadi perhatian utama. Apabila
efisiensi dikaitkan dengan efektivitas maka walaupun terjadi peningkatan
efektivitas belum tentu efisiensi meningkat”. (Sedarmayanti, 2009: 59).
2. Menurut
Supriyono (2000: 29), efektivitas merupakan hubungan antara keluaran suatu
pusat tanggung jawab dengan sasaran yang mesti dicapai, semakin besar
kontribusi daripada keluaran yang dihasilkan terhadap nilai pencapaian sasaran
tersebut, maka dapat dikatakan efektif pula unit tersebut.
3. Menurut
Yamit dalam bukunya Manajemen Produksi dan Operasi, efektivitas
merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh tujuan tercapai,
baik secara kualitas maupun waktu, orientasinya pada keluaran yang dihasilkan”
(Yamit, 2003:14).
4. “Efektivitas
artinya informasi harus sesuai dengan kebutuhan pemakai dalam mendukung suatu proses
bisnis, termasuk di dalamnya informasi tersebut harus disajikan dalam waktu
yang tepat, format yang tepat sehingga dapat dipahami, konsisten dengan format
sebelumnya, isinya sesuai dengan kebutuhan saat ini dan lengkap atau sesuai
dengan kebutuhan dan ketentuan” (Mc Leod dalam Susanto, 2007:41).
Langganan:
Postingan
(Atom)